FILOSOFI STOICISMEApakah kamu sudah bisa menciptakan kebahagiaan untuk dirimu sendiri hari ini? Jika sudah, selamat kamu sudah membuat kemajuan besar dalam hidup. Namun, jika yang belum jangan patah semangat, karena kali ini kita akan mengulas tentang suatu filosofi yang akan menciptakan kebahagiaan pada dirimu sendiri.
Yaps, yang dimaksud adalah filosofi stoicism, stoik, atau stoikisme yaitu filosofi mengajarkan kepada kita semua untuk menciptakan kebahagiaan kita sendiri. Yaitu kebahagiaan yang berasal dari hal yang bisa kita kendalikan, bukan dari luar kendali kita.
Mungkin sebagian dari kita selama ini menggantungkan kebahagiaan pada hal yang diluar kendali. Padahal, yang seharusnya dilakukan adalah untuk memperoleh hidup yang bahagia yaitu berfokus kepada hal-hal yang berada dalam kendali kita.
Filosofi stoicism akan mengajarkan kamu bagaimana caranya untuk mendapatkan kebahagiaan dan menghindari pikiran dari stress dan jenuh. Jadi, untuk penjelasan lebih lanjutnya, yuk simak penjelasannya berikut ini! Supaya kamu bisa menerapkan ke dalam kehidupanmu dan memperoleh kebahagiaan yang sejati.
Pengertian Filosofi Stoicism
Konsep Hidup Filosofi Stoicism
Cara Membentuk Pola Pikir Filosofi Stoicism
Membedakan antara Hal yang Bisa Dikendalikan dan Tidak Bisa Dikendalikan
Mempersiapkan Diri untuk Menghadapi Segala Masalah
Menyadari Bahwa Kita Hanya Butiran Debu di Alam Semesta ini
Prinsip Filosofi Stoicism
Tidak Semua Hal Bisa Dikendalikan
Penentu Kebahagian Ada Pada Diri Sendiri
Jangan Fokus Kepada Hal yang Tidak Dimiliki
Merubah Hal Negatif Menjadi Hal Positif
Cara Menerapkan Filosofi Stoicism dalam Kehidupan Sehari-hari
1.Mengendalikan Diri Dalam Berfikir
2.Melatih Pikiran
3.Terima Apapun yang Terjadi
Pengertian Filosofi Stoicism
Stoicism, stoic, atau stoisisme, berasa dari bahasa Yunani yaitu stoikos, yang berarti stoa (serambi atau beranda atau teras). Dimana kata tersebut diambil karena pada masa filsuf stoik, zeno kerap mengajarkan filosofi ini dengan duduk bersama di beranda atau teras.
Filosofi yang sudah ditemukan sejak abad ke 3 sebelum masehi ini banyak dianut oleh beberapa filsuf dari Yunani dan Romawi. Mulai dari Epictetus yang merupakan seorang mantan budak, Seneca yang seorang politisi, hingga Marcus Aurelius seorang kaisar Romawi.
Ajaran yang paling mendasar dari filosofi stoicism adalah bahwa semua kejadian yang terjadi dalam hidup manusia bersifat netral. Tidak ada peran baik ataupun yang buruk. Karena yang membuat suatu kejadian itu baik atau buruk adalah interpretasi atau penafsiran kita akan hal tersebut. Terlebih, ketika kita mendapati kejadian yang tidak kita harapkan dalam hidup membuat kita menjadi sangat takut, padahal akibat dari kejadian tersebut tidak sebesar rasa ketakutan kita.
Senin, 24 Juli 2023
Filosofi Stoicisme
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Langkah Awal Perubahan
Langkah Awal Perubahan: Menuju Kehidupan yang Lebih Bermakna - Pendahuluan - Dalam perjalanan hidup, ada saat-saat ketika kita...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar